
Hollow baja ringan semakin menjadi pilihan populer dalam bidang konstruksi modern. Terutama untuk pemasangan plafon, partisi dan rangka atap. Material ini populer berkat bobotnya yang ringan, punya daya tahan kuat khususnya terhadap karat, serta memungkinkan instalasi yang lebih cepat.
Kendati begitu, meski terlihat praktis, pemasangannya tetap membutuhkan ketelitian maupun teknik yang benar. Banyak kasus kerusakan plafon atau dinding yang ternyata timbul oleh kesalahan ketika proses pengaplikasian rangka hollow.
Hindari Sejumlah Kesalahan Pemasangan Hollow Baja Ringan untuk Keselamatan dan Fungsi Maksimal
Penting untuk menjadi catatan bahwa aplikasi yang keliru tidak hanya mengurangi umur pakai bangunan. Tetapi juga berisiko tinggi terhadap keselamatan para penghuni. Sehingga perlu bagi tukang maupun pemilik bangunan memahami kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi dalam proses instalasi berikut ini.
- Menggunakan Hollow dengan Ketebalan di Bawah Standar
Kesalahan pertama yaitu mengandalkan hollow baja ringan dengan ketebalan di bawah standar. Pasalnya, ukuran yang terlalu tipis akan membuat struktur mudah melengkung bahkan roboh dalam waktu singkat.
Sebagai contoh, pada plafon gypsum yang berat, pastikan memilih hollow dengan ketebalan minimal 0,3 mm. Sementara kebutuhan partisi bisa menggunakan ukuran 0,4 mm atau lebih. Pastikan juga materialnya telah berstandar SNI.
- Jarak Antar Hollow Terlalu Lebar
Selanjutnya, beberapa orang mungkin ingin menghemat material dengan membuat jarak antar hollow yang lebih lebar. Padahal, jarak terlalu renggang justru mengurangi kekuatan maupun kestabilan struktur. Akibatnya, plafon bisa turun, bergelombang, bahkan ambruk.
Supaya lebih aman, upayakan mengikuti standar jarak pemasangan. Misalnya rangka utama maksimal 60 cm antar batang. Sedangkan rangka silang atau hollow pengikat maksimal 80 cm antar batang
- Sambungan Kurang Rapi atau Tidak Kuat
Pemasangan sambungan secara asal-asalan menjadi salah satu kesalahan yang sering terjadi di lapangan. Tukang mungkin menggunakan sekrup seadanya, tanpa pengikat tambahan, atau hanya diikat kawat. Sambungan semacam ini sangat lemah dan menjadi titik paling rawan retak atau roboh.
Untuk ketahanan lebih baik, gunakan sekrup hollow yang sesuai. Pastikan juga sambungan saling mengikat secara kuat. Misalnya di area sambungan silang, perlu memakai bracket L agar tidak mudah lepas.
Dari informasi di atas kita semakin tahu bahwa kesalahan kecil pemasangan hollow baja ringan bisa berdampak besar terhadap hasil akhir. Dari pemilihan material, teknik sambungan, hingga ketelitian pengukuran, semuanya memberikan pengaruh tersendiri. Jadi, hindari agar struktur lebih kokoh dan tahan lama.